Reading
Tak Terbatas Hanya Tumbuhan Merambat
![]() |
Esa Sampoerna Center Surabaya |
Akhir-akhir
ini konsep taman vertikal sudah mulai diterapkan guna menghijaukan
dinding-dinding di Jakarta. Konsep tersebut diikuti juga penyediaan materi
khususnya soft material dari nurseri. Ada perancang taman vertikal yang
menyediakan tanamannya sendiri, sehingga dari awal tanaman tersebut sudah ‘diprogram’
untuk taman vertikal. Tapi tidak menutup kemungkinan, lanskaper taman vertikal
juga mengambil tanaman dari nurseri untuk memenuhi kebutuhannya.
Teknik menanam
Cara menanam tergantung dari teknik yang dipakai untuk taman
vertikal. Apakah itu menggunakan VGM (Vertical
Greening Modul), geotekstil, felt
atau teknik lainnya. Walau pun semua teknik tersebut bisa menggunakan tanaman
yang sama, namun bila dipersiapkan sebelumnya sesuai dengan teknik taman
vertikal yang akan diaplikasikan, maka akan lebih mudah pemasangannya.
Dalam benak banyak orang, tanaman untuk taman vertikal selalu tumbuhan merambat maupun memanjat. Padahal pilihannya tanamannya bisa seluas taman horisontal, bahkan tanaman berkayu pun bisa dipilih. -Titik Kartitiani-
Sebagaimana dijelaskan oleh Chandra Gunawan, pemilik Godong
Ijo Nursery yang banyak menyediakan tanaman untuk taman vertikal, baik dengan
VGM maupun dengan geotekstil. Untuk VGM, bisa langsung ditanam di modulnya. “kalau
awalnya sih semua ditanam secara horisontal,” kata Chandra menjelaskan. Benih atau
bibit disemai di tray dengan media
sekam bakar dan kompos. Setelah agak besar, bibit tersebut ditanam di modul
yang diletakkan horisontal sebagaimana meletakkan tray. Baru kemudian dipasang secara vertikal di rangka baja yang
sudah disiapkan di taman vertikal.
![]() |
for Home |
Lainnya halnya tanaman yang disiapkan untuk taman vertikal
dengan geotekstil. Penanaman tidak perlu khusus. Bisa menggunakan tray maupun polibag sebagaimana menanam
tanaman untuk taman horisontal. Baru setelah tumbuh dan ukurannya pas untuk
taman vertikal, tanaman tersebut tinggal dipindah saja dengan tahapan menanam.
Yang penting diperhatikan adalah jenis tanamannya. “Sebenarnya
tanaman apa saja bisa, tanaman berbunga sampai tanaman berkayu. Asalkan tahu sifat tanaman dan syarat
pertumbuhan,” kata Decky Rinawan dari Wong Tani Landscape, Jakarta. Salah satu
desainer lanskap yang banyak membuat taman vertikal ini menjelaskan, bawah
membuat taman vertikal ini menjelaskan, bahwa tanaman berbunga bisa ditanam di
taman vertikal yang mendapatkan banyak sinar matahari. Sedangkan tumbuhan
berdaun indah cocok untuk lokasi dinding yang sedikit mendapat sinar matahari.
Soal tanaman berkayu misalnya. Decky banyak menggunakan soka
(yang juga berkayu), corymbosa hingga
beringin. Kuncinya pada ‘pengendalian’ akarnya karena kebanyakan tanaman
berkayu khususnya, akarnya kuat menembus dinding. “Kalau nutrisinya cukup, akar
tidak harus ke mana-mana untuk mencari makan.” Tambah Decky. Akar akan tertahan
di geotekstil hingga 5 sampai 10 tahun. Nah, kita lihat ragam tanaman yang digunakan di taman
vetikal.
Ragam tanaman
Erigeron karvinskianus
![]() |
Erigon karvinskianus |
Tanaman berbunga putih yang menyerupai krisan, hanya
ukurannya kecil. Pertumbuhan batangnya yang menjalar biasanya digunakan untuk
penutup tanah. Di taman vertikal, Erigeron digunakan untuk memberi warna dan
bunga di hamparan. Tekstur dan ukuran
daun yang kecil fleksibel untuk dibentuk. Dibiakkan dengan biji dan setek
batang, ditanam ditempat yang terkena sinar matahari.
Begonia
![]() |
Begonia |
Ada banyak spesies dan varietas yang bisa digunakan di taman
vertikal. Daun dan bungannya memperidah taman. Warna daun merah dan bunga putih,
pink, dan juga merah menjadikan taman vertikal berwarna. Hanya perlu selektif,
karena beberapa varietas tidak bisa tumbuh di tempat panas. Begonia dibiakkan
dengan biji, setek batang maupun pemisahan rumpun. Ada yang ukurannya pendek
ada pula yang tinggi.
Melastoma dodecandra
![]() |
Creeping melastoma |
Melastoma kita kenal sebagai tanaman berkayu dan tumbuh di
hutan sebagai pohon pendek. Kali ini kita pilih Creeping melastoma, di
mana pertumbuhan batangnya menutupi
tanah. Bungannya pink dengan daun hijau cerah digunakan di taman
vertikal sebagai penambah unsur bunga. Bagi anda yang suka Melastoma, tanam di tempat yang terkena sinar matahari langsung,
baik kawasan panas maupun sejuk akan lebih bagus pertumbuhannya.
Philodendron
![]() |
Philodendron |
Sama halnya dengan Begonia,
ragam Philo bisa digunakan di taman
vertikal. Karena pada dasarnya di alam, Philodendron
tidak tumbuh di tanah melainkan di humus maupun menempel di pepohonan. Di sini,
ragam Philodendron bisa ditempel
dengan mudah di taman vertikal. Sebaiknya dipilih Philo dengan daun kecil. Philo
tahan terhadap naugan.
Puring
![]() |
Codyline |
Beragam warna daun puring memang memesona. Kali ini puring (Codyline) yang kita pilih adalah jenis
yang berdaun kecil dan warnanya hijau muda. Keunggulan dari jenis yang daun
kecil ini memberi bentuk unik sebagaimana halnya topiari. Ukuran daun
memungkinkan lanskaper meletakkan sebagai grub maupun border. Puring jenis ini tahan panas maupun di tempat yang minim
sinar.
Tips: Transplanting tanaman di taman vertikal
- Sirami tanaman yang akan dipindahkan agar tanahnya lepas dari tanah/media tanam tanpa merusak/ memutus akar.
- Cuci akar hingga bersih dari media.
- Celup dengan fungisida dan obat hama.
- Bungkus dengan rockwoll atau media tanam lainnya.
- Siap dipindahkan ke taman vertikal yang menggunakan geotekstil.
Baby tears
Ukuran daun kecil, cepat menutupi permukaan merupakan
keunggulan dari baby tears (Hemianthus callitrichoides).
Dinamai baby tears mungkin karena merujuk dari bentuk daunnya yang bulat dan
kecil-kecil sebagaimana air mata bayi. Warna tanaman ada yang merah tua, hijau
dan variegata. Bisa ditanam di sinar matahari penuh maupun naungan. Baby tears
ini agak sensitif terhadap kekurangan nutrisi, jadi pastikan aliran pupuk
lancar.
![]() |
Hemianthus callitrichoides |
Paku boston
![]() |
Nephrolephis exaltata |
Bisa ditanam sebagai tanaman pot maupun border, paku boston (Nephrolephis
exaltata) juga mewarnai dinding taman
vertikal. Hanya saja pertumbuhannya tidak membentuk rumpun yang besar, tapi lebih
ramping. Pertumbuhannya mengandalkan akar yang menjulur (seperti pertumbuhan
stroberi) dan membentuk tanaman baru di tempat yang agak jauh dari induknya. Paku
boston bisa ditanam di tempat ternaungi maupun panas langsung.
Aluminium plant
Bila lanskaper menggunakan aluminium plant (Pilea cadierei), itu artinya ingin menampilkan mozaik corak daunnya. Permukaan
daun yang berkilauan seperti aluminium memberi warna megah dan terkesan modern
di taman. Tanaman ini bisa ditanam dengan setek dan tahan terhadap naungan. Warna
semakin berkilau jika ditanam di area yang banyak sinar.
![]() |
Pilea cadierei |
Soka
Tumbuhan berkayu yang ditanam sebagai tanaman tinggi
sekaligus memberi warna cerah di taman dari bunganya. Soka (Ixora spp) mempunyai banyak jenis. Varietas yang ditanam di sini dipilih
yang berbunga walau tanamannya masih pendek. Soka bisa berbunga bila ditanam di
tempat panas.
![]() |
Ixora Spp |
Ivy
![]() |
Hedera helix |
Tanaman memanjat yang bisa dijadikan aksen di taman
vertikal. Ivy (Hedera helix) ada yang berkayu ada yang
berbatang sukulen. Jenis yang berbatang
berkayu ini pertumbuhannya lebih panjang, sedangkan yang berbatang
sukulen tumbuh lebih tegak. Keduannya memberi warna hijau dan putih. Ditanam di
naungan maupun sinar penuh.
Lee kuan yew
Tanaman ini biasanya ditanam di pingiran bidang
tanaman vertikal. Tujuannya untuk mendapatkan bentuk yang menjuntai ke bawah
sehingga menutupi bagian yang tidak ingin diekspos sekaligus memperluas view
taman vertikal. Lee kuan yew (Vernonia
elliptica) dibiakkan dengan setek dan
biji. Suka dengan sinar matahari langsung dan cepat tumbuh.
![]() |
Vernonia elliptica |
Demikian beberapa jenis tanaman untuk mengisi taman vertikal anda, semoga bermanfaat dan selamat mencoba. Salam Lestari, dan Salam Konservasi.