Meh 800!

Statistik "Catatan Si Man!" pada bulan Maret.

Saya mulai menulis dan mempublish tulisan di blog pada pertengahan tahun 2007, itupun masih belum benar-benar konsen. Ketertarikan pada blog, berawal dari beberapa penelusuran yang di arahkan Google. Pada saat itu saya mencari refrensi untuk tiga Taman Nasional yang akan saya kunjungi pada tiap tahun kegiatan Ormawa kampus. Dan sampailah saya pada blog Baluran and Me yang merupakan milik pria bernama Swiss Winansis, sang empunya blog ternyata seorang pengendali ekosistem hutan Taman Nasional Baluran. Saat itu saya langsung mencari kata Baluran yang dapat saya jadikan informasi di dalam blog tersebut, kemudian langsung klik save page as + enter. Tak sadar ternyata, blog itu sekarang menjadi panutan saya.

Pada bulan berikutnya, saya baru ingat jika saya mengumpulkan lumayan banyak save-save-van blog sebagai refrensi bacaan saya. Disinilah saya benar-benar jatuh cinta dengan blog, dan mulai memutuskan untuk lebih dekat dengannya (ngeblog). Pada akhir tahun 2007, saya memberanikan untuk nulis ngawur di blog buatan saya. Kalau ibarat anak kecil ingin belajar sepeda, minimal ia harus bisa nyetir dulu sambil jalan kaki. Lalu hari berikutnya ia harus langsung ngebut. Jatuh? Gak masalah, yang penting ia ngerti kalau dengan cara ngebut tanpa handling yang baik ia akan nyosor. Begitulah saya saat itu dengan blog saya. Tetapi ada perasaan puas, dimana keinginan dan hasrat saya untuk menulis dan berbagi terpenuhi di blog pada saat itu. 

Pemilik blog memang tidak dituntut untuk rajin posting. Tetapi ada yang perlu diingat, bahwa sebelum saya memutuskan untuk ngeblog, ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan pada diri saya sendiri. “Apakah saya memang senang menulis? Saya jawab iya, karena dengan menulis kita pasti membaca”. Kalau om Fary SJ bilang dalam bukunya, “ngeblog itu menulis. Atau setidaknya sebagian besar diisi dengan menulis (kegiatan lainnya mengisi foto atau video)”. Jadi jika kita ingin menjadi blogger, ya syarat utama kita harus menulis. Tidak suka menulis? Memang blog bukan media yang cocok. Mungkin Facebook yang pas.

Selain menulis, kita juga otomatis suka baca. Mustahlah jika kita menulis tanpa membaca kan?. Jadi suka membaca menjadi pertanyaan kedua untuk kita yang memutuskan untuk menjadi blogger. Karena bisa dipastikan mereka yang suka membaca umumnya tidak kehabisan ide. Tanpa kita sadari, kegemaran dalam hal membaca juga sangat membantu kita untuk memperkaya wawasan dalam sebuah postingan yang diharapkan semakin hari semakin berkualitas. Ambil contoh saya sendiri, tulisan saya saat itu dan mungkin sampai sekarang masih acak-acakkan, perkara diksi dan beberapa susunan kalimat sangat jauh dari baik. Saya sangat membuka diri untuk belajar, bersyukur kawan-kawan dekat saya selalu mengingatkan ini dan itu setelah saya memposting. Saya sangat berterimakasih jika saya selalu diingatkan dan mempunyai kawan-kawan yang care. Mungkin setelah postingan ini saya dapat traktiran.

Kemudian setelah suka menulis, dan membaca. Pertanyaan ketiga tentang tujuan kita ngeblog dan apa pesan kita untuk pembaca?. Pada saat itu sebenarnya saya memutuskan untuk membuat blog, hanya untuk berbagi. Kepada siapa?, kepada siapapun yang membutuhkan. Tentang apa?, tentang apapun yang saya anggap itu ‘perlu’ untuk saya share-kan kepada pembaca. Karena dari sebuah pengalaman pribadi seseorang, dari hal sepele dan terkecil akan sangat berguna untuk proses belajar orang lain. Kalau boleh meminjam kata kang Swiss, “ilmu itu murah kalau gak bisa gratis”. Karena pada saat saya melakukan penelusuran via mesin yang bernama Google (golek ono sampek pegel) saya merasa sangat terbantu. Dan inilah salah satu hal yang mendasari saya untuk menulis dan mempublishnya melalui blog. Mungkin banyak yang ngeblog untuk bersenang-senang. Menurut saya itu tidak menjadi masalah memang, tetapi eman-eman waktumu kalau kau pakai blog untuk bersenang-senang semata. Jadi jika ingin ngeblog pertanyaan utama yang mendasarinya adalah: untuk apa ngeblog?, apa pesan yang ingin disampaiakan?, apa tujuannya? Apakah ingin membagi informasi? Apakah ingin menambah ilmu? Apakah ingin mendapatkan pengalaman lain?, ya mungkin sampeyan yang lebih paham. Monggo..

Untuk ngeblog, kalau kata blogger-blogger lain, sampeyan minimal kudu duwe (harus punya) waktu senggang atau menyiapkan waktu khusus. Umumnya berkisar pada lima hingga enam puluh menit dalam sehari. Anda tak bisa membuat posting di saat bersamaan melakukan tugas kantor. Jadi jika anda cukup sibuk untuk menjalani aktivitas lain (misalnya di kantor, sekolah, atau kuliah), sebaiknya pertimbangkan dulu keinginan anda untuk menjadi blogger.

Seorang yang tak punya waktu tak akan pernah bisa menjadi seorang blogger. –Fary SJ Oroh.

Kata blogger kawakkan, ngeblog itu mudah. Banyak kemudahan yang ditawarkan. Tapi tetap saja sebuah posting tak akan terjadi dengan sendirinya. Sebuah posting hanya bisa tercipta jika pemiliknya punya inisiatif. Jika anda tak mudah berinisiatif atau terbiasa menerima perintah atau saran dari pihak lain, maka blog mungkin tidak tepat untuk anda, untuk bisa ngeblog, anda harus punya inisiatif sendiri. Oh, blogger kawakkan, kenapa bahasamu terlalu pedas, sepedas harga cabe saat ini, hehe..

Yah, sebenarnya saya tidak sepenuhnya mengamini kata-kata mereka (blogger kawakkan), tentang dan bagaimana alasan untuk ngeblog. Menurut saya biarlah seleksi alam yang ngatur. Toh belajar dan suka itu berawal dari nyoba dulu toh, kemudian ia tau mana yang membuat mereka sendiri nyaman untuk melakukan dan meneruskannya. Keep trying!

Pada awalnya, di postingan kali ini saya cuma mau bilang, “matur-nuwun sanget” untuk rekan-rekan pembaca yang sudah sudi mampir ke blog saya. Karena dari pesan email dan komentar (meski masih amat minim) yang masuk ke blog saya, menjadikan saya terus semangat untuk menulis dan menceritakan apa, dan bagaimana berbagi tentang sebuah pengalaman hidup yang saya: lihat-dengar-pikirkan, dan saya lakukan. Kemudian saya berusaha mengejawantahkannya melalui tulisan yang sederhana. Oya, pada Maret 2013, pengunjung “Catatan Si Man!” meh (hampir) mencapai angka 800 pengunjung. Bukan apa-apa, malah ini yang membuat saya was-was dan mawas untuk terus belajar memperbaiki ini dan itu. Keep writ*ng Guys!.

0 komentar:

Posting Komentar

Pasang Iklanmu di sini