2 min Reading
4
Comments
Bromo selalu memiliki pesona yang tak pernah bosan untuk di kunjungi. Lihat saja pengunjung yang selalu berdesakkan. Entah itu yang memesan kamar, sampai yang sering kita temui untuk mengejar matahari terbit di Penanjakan.
Akhir Mei lalu saya mencoba berkunjung ke Bromo. Bertepatan dengan long weekend, sebenarnya bukan pilihan yang tepat untuk mengunjungi Bromo pada liburan sekolah. Karena bisa dipastikan bukan suasana tenang yang menyegarkan pikiran, melainkan suasana hiruk-pikuk oleh pengunjung lain.
Tapi inilah liburan, saya tak ingin mengambil pusing beberapa hal yang mungkin mengganggu pikiran, selama kita masih bisa beradaptasi dengan memilah mana yang memberi hiburan pada diri kita atau tidak sama sekali. Jadi mari kita nikmati liburan selagi masih ada waktu. :)
![]() |
(5). Suasana pagi saat kami berada di Poncokusumo, desa yang berdekatan dengan akses menuju ranu pani dan merupakan pos pertama untuk pendakian menuju Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa. |
Meskipun mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada saat yang kurang tepat (pada musim liburan) tidak menjadi masalah, karena kami masih bisa bersenang-senang dan menikmati liburan akhir bulan dengan pengalaman yang baru.
Bukankah, esensi sebuah perjalanan adalah mengambil saripati dari lokasi yang kita tuju. Maka nikmatilah perjalanan!
4 komentar
Argh Bromo memang bikin kangen, terakhir ke sini tahun 2012 akhir dan masih teringat akan keindahan nya, terutama Bukit Teletubies nya :)
BalasHapushahaha.. Ayo berangkat lagi mas. di desa sukapura asyik juga minum susu sapi hangat-hangat. ;)
BalasHapusBromo emang keren banget! Jadi pengen kesana lagi hehehe
BalasHapusHalo, salam kenal ya mas!
Yuk ikutan lomba blog 'WHY MACAU' hadiahnya jalan2 GRATIS ke MACAU selama 3 hari 2 malam lho. Seru kan! Info lomba >> http://bitly.com/WhyMacau
Cheers, Citra VIVANEWS
Ayooo.. kalau main ke Surabaya, sempetin ke Bromo.
HapusSalam kenal juga. Oke terima kasih informasinya.