6 min Reading
Add Comment
Saat saya berangkat travelling muka saya terlihat di cermin
begitu sempurna. Bersih dan rapi dari rambut. Namun berbeda saat pulang dan
menyelesaikan perjalanan. Rambut muka praktis tumbuh begitu liar. Terkadang
saya begitu risih dibuatnya.
Kerisihan tersebut tidak hanya
berlaku untuk rambut muka saja, seperti kumis dan jenggot. Tetapi juga berlaku
pada rambut kepala, muka, ketiak, kaki, ataupun bagian intim tubuh manusia?
Pada era modern saat ini, kita dapat leluasa memilih dengan pisau cukur mana
kita akan membersihkannya. Tinggal pilih, mau pisau cukur bermata satu, dua,
atau tiga sekaligus. Atau kita juga bisa menggunakan pisau cukur elektrik
dengan menancapkan ke sumber listrik atau mengisinya dengan baterai. Tinggal
tekan tombol on, maka rambut yang jemawut itu akan langsung lenyap.
artikel
bekal penting
buku harian ayah
pejalan
![]() |
King Camp Gillette |
Saya tertarik untuk mencari tahu
perkembangan pisau cukur yang menyebar di pasaran. Karena di masyarakat banyak
sekali kita jumpai ragam pisau cukur. Mulai dengan bentukan lurus sampai bentuk
T, ada pula yang belekuk-lekuk layaknya bodi biduan. Ada juga yang elektrik shaver yang kadang bentuknya
menyerupai microfon atau radio saku.
Pertanyaannya lalu adalah: sebenarnya bentuk pisau cukur yang asli seperti apa?
***
FROM STONE UNTIL STAINLESS STEEL
Sejak sekitar 30.000 Sebelum
Masehi, manusia—baik laki-laki maupun perempuan—sebenarnya sudah mempunyai
kebiasaan bercukur. Alat yang digunakan ketika itu adalah batu yang dibentuk
sedemikian rupa hingga memiliki ketajaman layaknya pisau. Kadang mereka juga
menggunakan cangkang kerang atau benda-benda lain untuk bercukur. Memasuki
zaman perunggu, manusia mulai mengenal teknik menempa logam. Pisau cukur pun
berevolusi dari sekadar batu tajam menjadi sebuah logam atau batu obsidian berbentuk
sabit—entah bagaimana orang dulu bercukur dengan pisau seperti ini. Sedikit
fakta menarik, istilah barbarian atau
orang barbar ternyata berasal dari kata unbarbared
atau orang yang tidak bercukur. Bagi
orang zaman dahulu, mereka yang tidak bercukur ternyata dianggap tidak beradab.
Teknologi pisau pemakan rambut
mulai meloncat ke era modern sekitar tahun 1700-an. Ketika itu, orang-orang
mulai mengenal pisau cukur straight razor
yang dibuat di Sheffield, sebuah kota di Inggris yang terkenal dengan industri
peralatan makannya. Pisau ini terbuat dari material baja khusus dengan model
yang relatif sederhana. Sepintas, pisau ini terlihat seperti pisau daging yang
dapat dilipat. Kelebihan pisau jenis ini adalah ia dapat memotong dengan sangat
rapih dan bisa diasah jika mulai tumpul. Kekurangannya, tidak semua orang bisa
menggunakannya—biasanya hanya tukang cukur yang bisa memakainya. Saya pernah
mempunyai pengalaman mengerikan dengan pisau berjenis ini. Saat saya memutuskan
potong rambut di sebuah rumah cukur, sang pencukur melakukan finishing menggunakan pisau ini. Memang
hasilnya luar biasa bersih dan presisi. Namun efek dari ketidak hati-hatian dan
skill pencukur akan mempengaruhi
kulit anda akan tergores dengan tajamnya pisau ini apa tidak. Daripada mempertaruhkan
tengkuk dan pipi anda, pertimbangkan kembali untuk merapikannya dengan pisau
ini.
Straight razor juga disebut open
razor atau cut-throat razor.
Disebut cut-throat karena saking
tajamnya, pisau ini dapat memotong tenggorokan manusia dengan begitu mudah,
pernah melihat Sweeney Todd dalam film Sweeney
Todd: Demon Barber of Fleet Street, begitulah kira-kira ketajaman pisau ini.
Kejayaan straight razor mulai
pudar seiring dengan munculnya pisau cukur Gillette, yang menjadi peletak dasar
pisau cukur modern hingga saat ini, pada tahun 1904. Ide safety razor, atau pisau cukur yang dibuat oleh King Camp Gillette,
muncul ketika ia sedang bercukur di pagi hari di tahun 1894. Saat itu ia
berpikir, “Kenapa saya tidak mencoba membuat pisau cukur yang aman, murah, dan
dapat dibuang?” Ide tersebut muncul karena ia ingat perkataan dari penemu tutup
botol crown cork, William Painter, bahwa penemuan yang baik adalah penemuan
yang terus-menerus dibeli oleh banyak orang.
Sayangnya Gillette tidak bisa
dengan segera mewujudkan mimpinya. Saat itu belum ada orang yang mampu membuat
sebuah pisau yang kuat, tipis, dan berharga murah. Akhirnya ia terus
mengembangkan ide pisau cukur yang aman, yang menghabiskan waktu enam tahun,
sebelum akhirnya bertemu dengan William Nickerson, orang yang menyanggupi
membuat pisau seperti yang diinginkan Gillette. Dan sejurus kemudian jadilah
Gillette safety razor, pisau cukur
dengan dua sisi pisau yang tajam, aman, murah, dan dikenal seluruh dunia hingga
saat ini.
REVOLUSI DALAM BERCUKUR
Revolusi dalam teknologi “perang
rambut” tidak berhenti ketika Gillette memperkenalkan teknologi safety razor pada tahun 1904. Setelah Gillette sukses mendulang uang lewat
desain pisau cukur yang revolusioner, muncullah pisau cukur elektrik yang
pertama kali diperkenalkan oleh Kolonel Jacob Schick pada tahun 1930-an.
Schick memang mempunyai mimpi
untuk membuat sebuah pisau cukur yang tidak menggunakan krim ataupun air untuk
bercukur, dan yang lebih penting, semua orang dapat bercukur tanpa takut luka
terkena pisau cukur. Sang kolonel pun mulai membuat pisau cukur
revolusionernya, dan terciptalah sebuah prototype
pisau cukur elektrik, yang sayangnnya terlihat lebih besar dan
mengerikan—lebih menyerupai sebuah granat daripada pisau cukur.
Tidak heran jika alat cukur otomatis
versi pertama ini gagal, karena di tahun 1920-an belum ada yang mampu membuat
motor listrik berukuran kecil. Akhirnya pada tahun 1931, Schick berhasil
meluncurkan pisau cukur elektrik yang ia sebut dry shaver, karena tidak menggunakan air dan krim untuk bercukur.
Evolusi dari pisau cukur elektrik pun terus berkembang sehingga menjadi dua
jenis: foil dengan kepala pisau cukur
memanjang seperti yang diperkenalkan Schick, dan rotary dengan kepala pisau yang terdiri dari bulatan-bulatan kecil,
diperkenalkan oleh Philips.
Setelah lama tertidur, akhirnya
era bercukur dengan air dan krim kembali ke permukaan pada tahun 1970. Saat itu
Gillete memperkenalkan produk barunya, sebuah pisau cukur dengan pisau ganda,
yang merupakan inovasi luar biasa pada saat itu. Era pisau cukur dengan jumlah
pisau yang banyak terus berlanjut ketika pada tahun 1998 Gillete mengeluarkan
sebuah inovasi baru: pisau cukur dengan tiga mata pisau!
Sebenarnya, ide tiga mata pisau
bukanlah hal yang baru, karena ide ini sudah muncul sejak tahun 70-an. Saat
itu, tiga mata pisau tidak digunakan karena menyebabkan iritasi pada kulit
pemakai. Setelah gebrakan dari Gillete ini, bermunculanlah pisau-pisau cukur
dengan mata pisau berjumlah banyak, kendati banyak orang menganggap mata pisau
berjumlah banyak tidak terlalu efektif, karena mereka hanya ingin memotong
rambut bukannya menguliti tubuh mereka sendiri.
Siapa yang sangka pisau cukur,
sebuah benda yang dekat dengan kita sehari-hari, ternyata mempunyai
teknologinya sendiri dan sejarah yang cukup menarik untuk disimak. Dan
hebatnya, teknologi pisau cukur yang terus berkembang tidak lantas membabat
habis teknologi sebelumnya. Straight
razor masih dapat kita temui hampir di semua barbershop, begitu juga dengan safety
razor ala Gillette dan pisau cukur elektrik. Semua teknologi itu menjadikan
manusia memiliki banyak pilihan untuk memangkas rambut-rambut tidak terurus di
tubuhnya. Dan jika hal seperti ini terus berlanjut, sepertinya kita tinggal
menunggu munculnya pisau cukur laser yang menjanjikan potongan lebih bersih daripada
pisau konvensional. Asal jangan malah langsung memotong kita.
0 komentar:
Posting Komentar