5 min Reading
2
Comments
Saya sering membawa makanan
instan saat acara hiking. Namun akhir-akhir
ini, saya mulai bosan dan berubah haluan. Saya mulai bereksperimen dengan
mencari beberapa artikel makanan yang memungkinkan untuk dicoba saat pendakian.
Intinya, menambah porsi sayuran dalam ransel.
Tiga besar daftar bawaan saya
untuk kebutuhan makan selama pendakian yang paling sering masuk adalah mi
instan, ikan sarden, dan tomat. Pertimbangan saya waktu itu adalah dari segi
kepraktisan. Ternyata tidak selamanya praktis itu menyenangkan kawan. Saya
ingin sesuatu yang berbeda saat saya pergi mendaki dan ingin sekali memasak
seperti mamak saya di rumah. Tidak melulu hanya mahir memasak masakan instan,
saya ingin menghadirkan sajian masakan rumah dengan memperbanyak sayuran dan
buah-buahan. So organic!
Argopuro
kuliner
ngomel
Pendakian
![]() |
Ola Tomato, dan Ikan kacang-kacang saus tomat. |
Tidak tahu persis mengapa?, saya
selalu memasukkan tomat ke dalam daftar bawaan. Mungkin di rumah, mamak selalu
siap buah berwarna merah ini di meja dapur. Karena kami sekeluarga begitu
menggilai sambel, terutama sambel tomat. Apalagi jika dipadukan dengan ikan
Dorang yang telah digoreng kering. Hmm, very
brunchi!
Tomat yang saya kenal adalah dari
keluarga Solanaceae. Ia memiliki nama asli Solanum
lycopersicum L. Tumbuhan endemik Amerika tengah dan Amerika selatan ini, juga
tersebar mulai dari Meksiko sampai dengan Peru. Menurut tulisan karangan Andrew
F. Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal dari
daratan tinggi pantai barat Amerika
Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman
tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina,
yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia.
Tomat sendiri memiliki beberapa
varian atau macam jika dilihat dari bentuknya. Tomat yang bentuknya bulat
dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah/granola. Jika tomat yang berbentuk
lonjong dan biasanya menjadi bahan dasar saus adalah tomat gondol yang masih
kultivar impor dari Roma. Sedangkan Tomat yang terakhir adalah tomat ranti
seperti ceri, berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah yang
panjang. Saya sering membawa tomat dengan kultivar tomat sayur dan tomat bulat
dalam daftar bawaan pendakian.
Tomat sayur sangat cocok jika dipadukan dengan ikan sarden atau
pelengkap masakan berbumbu pedas. Sedangkan tomat bulat, selalu saya masukan
kedalam tas bagian depan untuk ‘obat perut dengan sensasi segar’ saat saya
kehausan berjalan di trek yang tak berkanopi.
***
Entah mengapa setelah lebaran
usai, nafsu makan saya menjadi gila. Praktis keinginan kuat untuk mulai memasak
semakin besar. Tanpa pikir panjang, akhir pekan yang biasanya hanya saya
habiskan di teras dengan secangkir kopi dan kretek, tiba-tiba tak menarik lagi
untuk diperlama. Saya mengajak kakak sepupu saya Fauzul untuk menemani saya ke
pasar, berbelanja beberapa bahan untuk dimasak.
“Tumben ngajak ke pasar, mau masak apa?”
tanya kakak sepupu saya yang sedikit heran.
“Ikan kacang-kacang saus tomat.” Jawab
saya bersemangat.
Memasak ikan kacang-kacang saus
tomat tidak seribet yang kita bayangkan. Masakan ini memang mengandalkan
beberapa bahan di dapur. Jadi sebelum kita mulai memasak, pastikan dulu
beberapa bahan sudah tersedia di dapur. Bahan-bahan utama untuk membuat bumbu
ikan kacang-kacang yang perlu disiapkan adalah tiga ekor ikan kacang-kacang dan
bumbu saus tomat.
Beberapa bahan yang perlu
disiapkan untuk membuat bumbu saus tomat adalah lima siung bawang putih, lima
butir bawang merah, separuh iris bawang bombay. Tiga bahan ini bisa disebut
bahan primer dalam masakan ikan kacang-kacang. Karena keberadaannya mempunyai
ruh pada rasa.
Kemudian kita siapkan lagi
beberapa bahan seperti dua buah tomat, tiga sendok makan saus tomat, tiga buah
cabe merah besar yang diiris serong, delapan buah cabe rawit, tiga lembar daun
salam, tiga ruas jari lengkuas, tiga ruas jari jahe, dan sebagai penyeimbang
siapkan empat ratus mili liter air.
Jika kita telah siap menyiapkan
bahan-bahan tersebut, langkah pertama adalah membersihkan ikan kacang-kacang
dari sisik, dan insang. Kemudian potong menjadi tiga bagian. Jika kita ingin beberapa porsi lebih, bisa kita
potong tidak terlalu kecil. Namun saya lebih suka irisan kecil, untuk
mendapatkan rasa saus tomatnya.
Setelah kita membersihkan ikan
dan memotongnya. Selanjutnya kita tumis bawang putih, bawang merah, dan bawang
bombay hingga harum dan layu. Kemudian tambahkan empat ratus mililiter air.
Pastikan api tidak terlalu panas,
dapat kita lanjutkan dengan memasukkan ikan kacang-kacang dan bumbu yang sudah
kita uleg sebelumnya. Ini adalah
bagian yang menurut saya susah-susah gampang. Memasak semua campuran olahan menjadi satu hingga bumbu
meresap, dan ikan harus matang, kemudian air diusahakan menjadi setengah
bagian. Supaya rasa dari saus dan bumbu benar-benar terasa. Jika sudah
menunjukkan perubahan warna dan tekstur ikan yang matang, kemudian bumbu yang
sudah mengental, siap untuk kita angkat.
Untuk mempercantik sajian masakan
kita, dapat kita tambahkan beberapa potongan tomat segar. Oya, mungkin dari
kita sering salah persepsi dalam menghadirkan tomat yang nampak segar. Tomat
tidak dapat bertahan lama jika disimpan di dalam kulkas. Jadi jika kita tetap
menginginkan tomat yang segar, simpanlah dengan membungkusnya menggunakan
kertas, kemudian taruh di meja dapur. Karena kertas memiliki pori-pori yang
cukup jika dibandingkan dengan membungkusnya menggunakan plastik yang tak
berpori-pori.
Upacara kemerdekaan sudah dekat
kawan, jadi tak sabar untuk mencobanya saat pendakian nanti. Memasak di
ketinggian lebih 2000 Mdpl, memasak dan bersantap makanan bersama dengan
pendaki lain. Ola Tomato, So Nice!
Patutlah dicoba bersama-sama.
![]() |
Selamat mencoba! |
2 komentar
masih suasana lebaran khan,
BalasHapusjadi nggak apa2 kan kalo aku mohon dimaaafkan lahir batin kalau aku ada salah dan khilaf selama ini,
back to zero again...sambil lirik kiri kanan nyari ketupat....salam :-)
Iya mas. sama-sama maaf lahir batin. dan dalam kenal dari surabaya.
Hapus