Perang Telinga Jenkins, Mari Membersihkan Telinga!


Pernahkah sampeyan mendengarkan cerita tentang telinga orang yang menyebabkan perang?

Itu memang betul. Ada zaman ketika satu telinga orang menyebabkan perang internasional. Telinga ini adalah telinga dari seorang Captain laut Inggris: Jenkins namanya. Dan orang-orang Spanyol mengira bahwa Captain Jenkins tidak sejujur yang seharusnya. Sesungguhnya, mereka sangat yakin bahwa ia seorang perompak, maka mereka menangkap Captain Jenkins dan memotong telingannya.

Jenkins, yang sangat marah, membawa dirinya dan telinganya kembali ke Inggris dan mengeluh tentang perlakuan yang sangat kasar ini. Pada waktu itu, orang-orang Inggris menginginkan perang dengan orang Spanyol, dan mereka dapat menggunakan insiden ini untuk memulai perang besar bernama “Perang Telinga Jenkins.” Kalau sampeyan tidak percaya, carilah keterangan dan informasi mengenai kejadian ini memang benar-benar terjadi. Pernah ada perang antara Inggris dan Spanyol yang terkenal  sebagai “Perang Telinga Jenkins.”

Nah, yang ingin saya tanyakan kepada sampeyan-sampeyan ialah, apakah akan ada perang tentang telinga hari ini? Saya ingin tahu berapa hari telinga sampeyan akan menyeret sampeyan ke dalam perang? Kita semua tahu, telinga yang terlatih merupakan suatu alat yang dapat memilih. Ia tidak hanya mendengar getaran dari pangkal tenggorokan seseorang, ia mendengar perasaan, penderitaan, kesedihan, kesukaran, kegembiraan, kasih sayang dan apapun yang ada di belakang kata-kata. Telinga yang terlatih menghindari begitu banyak perang yang mungkin dapat ia sebabkan.

Oke, jika sampeyan-sampeyan keluar ke dunia anda hari ini, tanyakan kepada diri anda – “Sejauh mana telinga saya terlatih?” Jika seseorang mendekati anda dan di tengah-tengah percakapan ia mengatakan kepada sampeyan, “Mengapa anda ikut campur?” Apa yang sampeyan dengar? Apakah sampeyan mendengar kemarahan, sakit hati, kebencian, dendam? Ataukah sampeyan mendengar seseorang mengatakan, “Saya sakit hati. Saya tidak tahu bagaimana menangani masalah ini? Saya tidak mau berbicara tentang hal ini, mungkin karena saya malu. Bantulah saya untuk mengatasi masalah di dalam diri saya ini.” Itukah yang anda dengar ataukah anda mendengar, “Jangan ikut campur,” sebagai suatu pernyataan perang? 

Apakah anda lalu jengkel pergi ke meja anda atau ke dapur anda sendiri? Telah dinyatakan perang, perang yang tak terucapkan dan keheningan berkecamuk antara teman-teman baik selama waktu yang lama. Atau bagaimana jika anda keluar hari ini dan seseorang mengatakan kepada anda, “Mengapa anda tidak pergi dan tidak mengganngu saya?” apakah anda merasa ditolak? Apakah anda merasa kebencian ataukah anda dapat merasa pada orang lain itu rasa frustasi yang mendalam atau kesepian? Apakah anda mendengar di belakang kata-kata itu, “Jangan mengganggu saya,” dan melihat ada jiwa yang terluka? Apakah telinga anda cukup terlatih untuk tidak berperang tentang kata-kata “Jangan mengganggu saya?”

Pernah kah anda mengerti, jika anda hendak mengabdi kepada Sang Pencipta anda dan sesama manusia dalam arti yang sebenarnya, anda akan berjalan dalam dunia anda dengan telinga yang terlatih. Jika anda berbuat demikian, anda akan mendatangkan damai dan ketentraman kepada dunia di sekeliling anda dan anda tidak pernah akan mengalami “Perang tentang Telinga Jenkins.”

Mungkin ada baiknya kita membersihkan telinga terlebih dahulu, sebelum membersihkan hati. Holy Friday!

0 komentar:

Posting Komentar

Pasang Iklanmu di sini