2 min Reading
Add Comment
Ibukota Vietnam yang semula berada di Hanoi sekarang sudah berganti di Ho Chi Mihn City. Oke, kalau lupa tak mengapa. Berilah sedikit waktu
untuk saya mengingatkan kembali tentang negara yang tak lepas dari peninggalan
seni budaya Perancis dan menerapkan strategi perang kepunyaan komunis yang membuat ‘John
Rambo’ menjadi legenda fiktif buatan Amerika.
#30HariMenulis
Hanoi
Ho Chi Mihn
Little Hanoi
ngomel
Old Quarter
Vietnam
Dari 15 danau yang menghiasi
lanskap Hanoi, ada satu yang tidak pernah sepi dari aktivitas manusia: Hoan
Kiem. Di sekitaran Hoan Kiem juga terdapat kawasan wisata paling tesohor di
Hanoi: Old Quarter. Hotel-hotel bujet dengan arsitektur langsing bertaburan di
jalan-jalan yang bercabang-cabang bak arteri tubuh. Satu gang sepanjang 100
meter saja bisa mengoleksi lima hotel. Suasananya sangat riuh. Klakson kendaraan
terdengar hampir tiap detik. Para pramusaji berdiri di depan restoran merayu
tiap turis yang lewat.
Tapi Old Quarter lebih dari
sekadar sarang wisatawan. Di masa lalu, ia kerap disebut “36 streets”, julukan
yang terinspirasi oleh 36 jalan paling terkenal di kawasan ini. Sejarahnya dimulai
di zaman Dinasti Ly (1010-1225) saat
sang kaisar, Ly Thai To, menentapkan Hanoi sebagai ibukota. Perlahan, Old
Quarter berkembang menjadi pusat kerajinan – reputasi yang terus bertahan pasca-kemerdekaan
Vietnam. Kemudian, memasuki era penjajahan Prancis dan pemerintahan komunis,
Hanoi bersama Old Quarter-nya berganti peran menjadi pusat politik.
“Piye kabare dab?”
“Sik iling gak awak peno, nek awak dewe tau nang Hanoi?”
![]() |
The little Hanoi, Hang Gai 23, Old Quarter - Vietnam. |
0 komentar:
Posting Komentar